...semburat ketulusan dalam balut kesederhanaan...

Kedai Kopi Dunia Mimpi


Coffee shop itu bernama Pojok Kopi, terletak di salah satu sudut mal di lantai dasar. Sesuai namanya, tempat ini terletak di salah satu pojokan yang malah membuat tempat itu terkesan tenang dan private. Ornamen Jawa mendominasi ruangan coffee shop yang tidak terlalu luas. Mungkin karena barangnya terlalu padat, tempat ini jadi terkesan sempit. Coffee shop ini mempunyai dua akses masuk, langsung dari teras gedung yang terhubung langsung dengan parkiran dan dari dalam gedung. Tempat ini terbagi atas tiga bagian ruangan. Ruangan dalam coffee shop dengan disain modern etnik, bagian teras luar yang menyatu dengan lingkungan luar gedung, dan teras belakang yang berada di dalam gedung.

Bagian dalam ruangan yang diterangi cahaya kekuningan dipenuhi dengan empat set meja untuk berdua dengan meja kayu bundar berukir yang dipasangkan dengan sofa kulit single-seat berwarna coklat tua yang diletakkan menyebar di tepi ruangan sebelah kiri. Dinding kaca di sampingnya memungkinkan pengunjung yang duduk di dalam untuk melihat ke luar. Dua set meja untuk empat orang dengan meja kotak berukir yang dipasangkan dengan dua sofa twin-seat berwarna senada diletakkan di tengah ruangan. Meja bar berbentuk siku yang terbuat dari kayu setinggi dada orang dewasa yang berfungsi sebagai tempat memesan, kasir, dan tempat membuat pesanan diletakkan di sisi sebelah kanan sejajar dengan kedua akses masuk. Sebuah meja kecil yang berfungsi sebagai tempat gula, tissue, sedotan, dan berbagai macam pelengkap minum kopi lainnya diletakkan persis di sebelah kiri meja bar. Di belakangnya terdapat dinding bercat warna coklat muda dengan beberapa pajangan dan lukisan yang tergantung. Papan menu yang terbuat dari kayu berwarna hitam dengan bentuk tulisan menarik yang ditulis dengan kapur warna-warni digantung di tembok paling atas di belakang meja bar. Tulisan ‘WE’RE OPEN’ tergantung di kedua pintu kaca dengan list kayu berwarna coklat terang. Keseluruhan ruangan itu didominasi oleh gradasi warna coklat, mulai coklat muda untuk furniture, coklat terang untuk list pintu dan jendela, sampai coklat muda untuk temboknya. Ruangan ini dilengkapi dengan AC dan TV Flat yang digantung di langit-langit

Teras belakang yang berada di dalam gedung adalah non-smoking area, sama dengan bagian dalam ruangan. Beberapa pasang meja bulat yang dipasangkan dengan empat kursi kayu diletakkan sejajar ke samping. Tidak banyak yang dapat dilihat di bagian ini, karena letaknya yang menyatu dengan gedung pusat perbelanjaan. Hanya ada dua tanaman dalam pot yang diletakkan di kedua sudut luar, seolah-olah sebagai pagar pembatas area coffee shop. Di dekat pintu masuk terdapat dua lampion rotan yang digantung di langit-langit. Tulisan nama dan logo ‘Pojok Kopi’ tergantung di atas pintu yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat terlihat dari segala arah. Di bagian terluar dari deretan meja-kursi terdapat sebuah papan tulis ukuran sedang berwarna hitam dengan tulisan kapur warna-warni yang memuat berbagai informasi mengenai menu baru ataupun bentuk promosi yang dilakukan Pojok Kopi.

Teras depan adalah bagian yang paling aku suka. Bagian ini adalah satu-satunya smoking area di tempat ini. Terdapat sepuluh set meja dan kursi dari besi tempa berwarna coklat tua nyaris hitam yang diatur sedemikian rupa sehingga terlihat pas di area yang berbentuk persegi panjang itu. Tanaman-tanaman dalam pot tersebar di masing-masing sudut meja. Asbak yang menyerupai cawan terbuat dari kayu dengan ukiran di bagian luarnya diletakkan di masing-masing meja. Papan tulis serupa dengan di teras belakang diletakkan di bagian terluar dari barisan meja-kursi. Atap teras yang terbuat dari fiber yang dilapis tumpukan jerami yang menjuntai-juntai di ujung terluar atap teras. Hal ini membuat kesan tradisional menjadi kental. Dari tempat ini pengunjung dapat menghirup udara segar dan melihat pemandangan hijau yang berasal dari deretan pohon-pohon besar di sepanjang area parkir dan trotoar gedung yang berada tidak jauh dari teras. Tulisan dan logo Pojok Kopi digantung memenuhi atap teras terluar, sehingga dapat terlihat oleh siapapun yang lewati. Pagar bambusetinggi pinggang berdiri mengelilingi area teras, sebagai pembatas antara area Pojok Kopi dengan wilayah luar. Hanya di bagian pintu masuk pagar bambu itu terbuka.

Atmosfir yang diciptakan di teras depan yang dekat dengan alam menghasilkan rasa tersendiri. Walaupun bukan kedai kopi terkenal, tapi kopi yang mereka miliki kopi yang nggak kalah lezatnya dibandingkan dengan kopi dari kedai kopi terkenal. Harganya pun murah. Pojok Kopi juga menyediakan beberapa menu makanan, berat maupun ringan. Dan seperti kebanyakan kedai kopi yang tersebar di seantero jagad, Pojok Kopi juga menyediakan layanan free WiFi. Kebayang kan gimana nyamannya tempat ini, dengan harga murah, kopi yang enak, dan fasilitas yang diberikannya?

1 comment:

Prista Fitrinia Yudawiradharma said...

Hi,
Please leave your comment here.. Thx.

Post a Comment