...semburat ketulusan dalam balut kesederhanaan...

Finally...

Akhirnya...gue berhasil ngedapetin semua seri lengkapnya novel Dewie Sekar di Gramedia Depok (diskon 20% pula)...senangnyaaaa.. :)

Jadi punya banyak bacaan lagi, deh.. (tadinya sih semepet berpikir kayak gitu..), tapi ternyata..belum sampe seminggu novel-novel itu udah pindah tempat dari atas meja di kamar gue ke lemari buku di pojok ruangan. Dan gue terbiasa meletakkan buku-buku yang baru gue beli atau mau gue baca di atas meja di kamar gue, dan memasukkan buku-buku yang udah selesai dibaca ke lemari buku dan membiarkan mereka berjejer rapih di dalam sana, berdesak-desakkan bersama koleksi gue yang lain.

(Duuh, maafkan aku karena belum sempat membelikan 'rumah' baru untuk kalian..)

Dan itu artinya...lagi-lagi gue krisis bacaan..!! :'( Hiksssss...
*Menangis nelangsa MODE : ON*

Lho kok?!?

Tadinya gue punya hobi 'ngejar-ngejar' dia buat nyelesaiin sesuatu yang lagi dia kerjain. Tapi berhubung selama ini nggak pernah berhasil (yah, kalopun berhasil, persentasenya cuma seiprit...alias keciiiiilll banget), makanya terus gue jadi males ngingetin dan men-support lagi.

Finally, gue berhenti melakukannya.. Dan bersikap masa bodo dengan semua yang dilakukannya..toh dia sendiri ini yang rugi kalau kerjaannya terbengkalai.

Tapiiii...akhir-akhir ini (disaat mood menulis gue lagi jelekkkk bangettt), otomatis apa yang gue tulis juga nggak berkembang biak dengan baik, padahal sang waktu yang digariskan udah makin kenceng aja ngejarnya. Walhasil, tanpa diundang dan diminta, si-dis-yang-biasa-aku-kejar-kejar tau-tau balik 'mengejar-ngejar'.

Lho kok?!???
Kenapa dia jadi berubah rajin ya? Padahal kan biasanya dia yang ngalamin diuber-uber.

Ternyataaaaa....diuber-uber itu teramat sangat nggak enak banget!! Rasanya jadi nggak bebas..
Segala-galanya jadi malah makin berantakan, mulai dari mood yang makin menguap sampe kemalasan yang makin menjadi. (hayah, ini mah alesan gue doank biar nggak merasa bersalah..pembenaran banget, deh!)
Pantesan aja maling pada lari kabur kalo ada yang nguber..
Hehehehe...nggak nyambung banget ya?!

Lagi Pengen

Lagi pengen beli novel, nih...udah kehabisan bahan bacaan..
Pengen ngelengkapin novel-novelnya Dewie Sekar (bener ga ya penulisan namanya?) hehehehe..
Zona @ Tsunami,
Zona @ Last,
sama
Perang Bintang

Doooohhhh...!!

Siapa bilang punya IP gede itu selamannya enak? Selamanya menyenangkan? Gue mah nggak setuju. Secara gara-gara IPK gue terancam 4, malah dibilang over qualified.

Dooohhhh...nyebelin, deh! Jadi serba salah!
Trus, gue harus gimana dunk?!?????


Terima Kasih Luka

Entah berapa tahun, bulan, minggu, hari, jam, menit, detik yang telah berhasil aku lewati tanpa kamu. Entah berapa banyak energi yang aku buang percuma hanya untuk melupakan kamu. Entah berapa banyak pelarian yang aku lakukan hanya sekedar untuk menghilangkan segala luka yang pernah kamu buat untukku. Entah berapa banyak air mata yang menetes hanya untuk menangisi kamu. Entah berapa banyak asa yang telah aku korbankan hanya untuk mengobati luka yang kamu tinggalkan.

Tapi akhirnya aku berhasil...
Aku sanggup mengenyahkan kamu dari pikiranku.
Aku sanggup membuang kamu dari hatiku.
Aku sanggup mengenyahkan kamu dari hidupku.

Hingga khirnya aku mampu...
Aku berhasil melupakan kamu dan segala kekejaman yang kamu lakukan.
Aku berhasil menutup luka hati yang sekian lama menganga karenamu.
Aku berhasil memaafkamu dengan segala ketulusan yang aku punya.
Aku berhasil merelakanmu melenggang pergi dari kehidupanku.

Dan akhirnya aku benar-benar melupakanmu. Walaupun rasa sakit yang kau tinggalkan tidak benar-benar menghilang dari diriku. Tapi aku bisa berkata : aku memaafkanmu.

Dan aku kembali dapat membuka rasaku untuk yang lain. Aku bisa membiarkan seseorang kembali memasuki hidupku, dengan segala manis yang dia tawarkan. Dan dengan segala sakit yang mungkin saja dia tinggalkan, sama seperti kamu.

Tapi nyatanya tidak. Nyatanya aku bisa membiarkannya memperbaiki kerusakan yang kamu tinggalkan. Hingga hari ini, ketika aku tau sebuah kenyataan tentang kamu, tentang aku, tentang kita. Dan rasa sakit itu kembali menyambangiku.


Hingga hari ini...

Time to Learn..

Someane said :

Yang ini kesayangannya bapak..
Yang satu kesayangannya ibu..

Terus, apa kabar gue?
Gue jadi kesayangannya siapa?
Berarti gue harus belajar menyayangi diri gue sendiri..

It's time to learn, untuk lebih mencintai dan menyayangi diri sendiri dan orang-orang sekitarmu..

Knowing Me

Karena aku hanya ingin bertahan dengan semua yang terjadi.
Dengan segala makian dan cacian yang berterbangan di depanku.
Dengan segala perlakuan kasar yang dilemparkan padaku.
Yang akhirnya membuat aku terluka.

Dan aku hanya bisa berharap, sekarang, besok, atau pun nanti..
Luka itu nggak pernah berubah menjadi dendam..
Luka itu nggak mengerak menjadi dendam..
Luka itu nggak mengakar dan merubahku menjadi orang yang lain..
Luka itu nggak menjelma menjadi emosi dan kekasaran kepada yang lainnya..

Aku hanya ingin kamu tau, bahwa aku hanya ingin dimengerti...
Bahwa aku hanya ingin kamu mengenalku, seperti yang seharusnya...
Bahwa aku hanya ingin kamu mengerti tentang aku..

Dan aku terus berharap bahwa semua itu akan terjadi...
Sampai kapanpun...

Memaafkan..

...itu adalah ketika kamu berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
...itu adalah ketika kamu berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

...itu adalah ketika aku telah melupakan apa yang kamu lakukan.
...itu adalah ketika aku telah merelakan tanpa sisa kesalahan yang pernah kamu buat.

Tanpa mengharapkan balasan apapun...

Lelah..

Bahkan setitik hal kecil pun tak sanggup untuk dilakukan.
Terbentur kenyataan bahwa rasaku yang merasakannya, bukan hanya tubuhku.
Bertumpuk bersama segala ketakutan yang aku punya.
Bersatu dengan segala luka yang ada.

Dan aku tau, luka itu nggak akan pernah hilang...

Tolong jangan tuntut aku terlalu jauh.
Jangan minta aku untuk lakukan apa yang aku nggak mau.
Jangan hujat aku untuk segala hal yang aku lakukan.
Jangan maki aku untuk sebuah kesalahan kecil yang mungkin pernah aku perbuat.
Jangan menambah lelahku dengan segala keinginanmu yang belum tentu bisa aku lakukan, yang belum tentu sama dengan yang aku mau.

Dan semoga aku sanggup melewatinya...

.....t.e.r.a.n.c.a.m.....

Huah! Dilema!!

Punya prestasi akademis bagus, salah. Dibilang
over qualified lah. Perusahaan nggak berani ngegaji, lah. Dan sejuta alasan lainnya.

Tapi punya prestasi akademik pas-pasan juga sama salahnya. Dibilang nggak kompeten, lah. Nggak memenuhi syarat akademis (yang biasanya memang mematok standar yang tinggi), lah. Dan lain-lain.

Yahhhh...intinya, semua jadi serba salah.
Prestasi akademik jelek, terancam DO.
Prestasi akademik bagus terancam dibilang ini itu.
Prestasi akademik pas-pasan juga sama, terancam luntang-lantung.
Kok jadi sama-sama susah ya?!

Hmpfff..!! :(

Akhirnyaaaaa....

Yippie..
Akhirnya blognya kembali normal.
Thanks to my luvly nDuthy who has repaired my blog.

Senangnya...
Walaupun
recent post-nya cuma bisa buat 5 judul, tapiiiii....gapapa, deh. Yang penting nongol, nggak cuma nongol judulnya.

:)

Susah....Susah...!!!

Dooohhhh..!!! Pengen nangis deh..
Ternyata makin lama nulisnya, makin banyak kesadaran tentang banyaknya kekurangan disana-sini.
Makin lama juga sih 'penjualan'-nya..
Tapi mau diselesaiin cepet-cepet juga ga dateng-dateng mood-nya.

Jadiiii....gw harus gimana donk?!? :(

Ternyata...menulis ga semudah yang selama ini gue lakuin. Apalagi kalo yang ditulis adalah sesuatu yang butuh daya khayal dan penyesuaian dengan kehidupan nyata, yah semacam creative writing gitu lah.

Pussssiiiiiinnnnngggggg.....!!!

Your Friend(s), Not Mine

Kalo dia temen lo, terus kenapa? Apa karena lo temen gue terus gue juga harus temenan sama temen lo?

NO!!

Karena setiap orang punya hak masing-masing untuk menentukan mau berteman dengan siapa.

Kenal : oke. Tapi buat merubah status 'kenal' jadi 'teman' nggak segampang itu.

Karena teman punya arti tersendiri yang terlalu dalam buat sekedar menambah dan memperluas jaringan. Simple but complicated.

Karena gue nggak ngerasa nyaman ada di dekatnya..with my own simple reason :
because he is her boyfriend...

Dan cuma cowok tolol bin bego yang mau temenan sama cowok yang notabene adalah pacar si cewek inceran.
;)

Kenapa ya??

Huh!!! Ada apa dengan blog gue ya? Kok 'recent post'-nya ga nongol?!? Padahal udah dibenrin, tapi tau-tau malah kumat-kumat terus.. Apa yang salah sih??? Kok bisa tau-tau menghilang gitu??
Sebelllll...!!!!

*Marah Mode : On*

k.e.t.i.k.a

Aku menyerah...

Hanya kata itu yang sanggup aku ucapkan.
Ketika segala usaha yang aku lakukan nggak berjalan seperti yang aku inginkan.
Ketika aku nggak pernah tahu lagi tentang apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki semua yang sudah terjadi.
Bahkan ketika segala yang terjadi sama sekali nggak berpihak padaku dan langkahku terhenti paksa.

Hingga akhirnya aku terlalu lelah untuk melangkah.
Ketika akhirnya aku merasa malas mencari sesuatu yang lebih baik dari sekarang.
Ketika akhirnya aku enggan berusaha, malas melakukan sesuatu yang mungkin akan membantuku terbebas dari segalanya.
Sampai ketika akhirnya aku hanya sanggup berkata :
Aku pasrah..

Dan menyerahkan segala yang akan terjadi pada-Nya. Untuk sebuah kebaikan dan kemajuan.

Bahkan untuk sekedar berteriak menguras kepenatan rasaku-pun aku nggak sanggup.
Yang bisa aku lakukan hanya mengunggu dan terus menunggu datangnya keajaiban.
Dengan segala kepasrahan diri yang aku punya sekarang..dengan sang waktu yang terus bergulir detik demi detik, meninggalkan hari tanpa memberiku seseuatu yang aku mau..
Sampai hari ini, ketika aku menuliskan segalanya disini...

W H Y?!?!??!

Kenapa? Selalu itu kata yang muncul setiap kali aku mempertanyakan sesuatu. Dan cuma kata itu yang selalu muncul ketika aku mempertanyakan tentang kamu.

Aku tau, kata itu begitu simpel terdengar, namun aku juga tau sebanyak apa rahasia yang tersimpan di belakangnya melalui sebuah jawaban yang terucap. Aku juga tau sebanyak apa hal yang bisa dipertanyakan hanya lewat satu kata simpel itu.

Seperti saat ini, aku mempertanyakan : kenapa kamu nggak juga sadar kalau aku menunggumu? Buktinya, sekarang kamu malah asyik berbincang dengan kedua temanmu, perbincangan yang aku sendiri nggak pernah tau apa maksudnya. Dan karena perbincangan itu, kamu jadi melupakanku. Nggak memperdulikan keberadaanku yang terus menunggumu sedari tadi, menahan perihnya perutku demi sebuah keharmonisan : makan malam bersama. Tapi aku tau apa konsekuensi yang harus aku terima kalau aku mempertanyakan masalah ini kepadamu. Kamu pasti akan marah, atau minimal bilang : ngapain juga nungguin aku?!

Betapa menyakitkan resiko yang harus aku terima hanya karena sebuah kata : kenapa? Makanya aku selalu mempertanyakan, apa yang salah dengan apa yang aku pertanyakan? Dan aku selalu berharap untuk bisa menanyakan apa yang ingin aku tanyakan dan memperoleh jawaban terbaik atas segala pertanyaan itu.