...semburat ketulusan dalam balut kesederhanaan...

Panas, Capek, dan Keikhlasan


Dalam keadaan capek, panas terik, di suatu terminal bus (tepatnya di atas bus kota mini yang hampir penuh terisi manusia dari berbagai lapisan) di Jakarta yang terlihat "angker", menahan lapar & haus & lain sebagainya karena menjalankan puasa...ego kita sebagai individu & perasaan bahwa tempat duduk dalam bus yang sudah kita duduki adalah milik kita!! Tanpa peduli apakah ada orang lain yang lebih membutuhkannya?!?

Tanpa disangka dan diundang, ditengah atmosfir keegoisan itu muncul seorang nenek yang naik dari pintu depan bus yang tempat duduknya sudah terisi penuh. Tidak ada yang berinisiatif untuk bangun dan merelakan tempatnya menjadi milik sang nenek yang sudah kepayahan, bahkan hanya sekedar untuk berdiri saja. Sang nenek menhampiri tempat duduk terdekat dengan tempat beliau naik, namun pria paruh baya - dengan dandanan rapih a la eksmud dan terlihat sangat berpendidikan- yang duduk disitu sama sekali tidak bergeming dan malah memejamkan matanya. Namun seorang wanita berpenampilan biasa, bahkan cenderung lusuh malah bangun dari tempatnya dan menyerahkannya kepada sang nenek.

Ternyata keikhlasan, ketulusan, dan kebaikan hati gak bisa dinilai dari penampilan luar. Jenjang pendidikan pun tak bisa dijadikan tolak ukur bahwa orang tersebut mempunyai naluri kemanusiaan dan kebaikan yang semakin baik..

No comments:

Post a Comment