...semburat ketulusan dalam balut kesederhanaan...

Penyesalan Yang Datang Terlambat

Kamu tau? Aku menyesal!!
Aku menyesali segala yang pernah terjadi antara aku, kamu, dan dia!

Kalo aja waktu itu aku nggak pernah ngajak kamu buat nemenin aku...
Kalo aja waktu itu aku nggak pernah minta tolong sama kamu...
Kalo aja waktu itu aku nggak pernah ngasih tau kamu apapun...
Kalo aja waktu itu aku nggak pernah mempertemukan kalian...

Aku menyesal karena malam itu pernah mengajakmu bertemu dia!
Aku menyesal karena dari pertemuan itu, terungkap suatu fakta yang nggak penting tapi bisa membuat adanya benang merah antara kamu dan dia!
Aku menyesal karena pernah memintamu untuk membantu menjernihkan sesuatu!
Aku menyesal karena pernah mengijinkan kamu dan dia saling mengenal lebih dekat!

Kenapa aku terlalu percaya kamu?
Padahal bukan begitu seharusnya.
Harusnya aku menjaga kamu dengan baik, untuk diriku, bukan untuk tanpa sengaja diberikan kepada orang lain.
Harusnya aku mengatakan segala macam keberatanku atas hubungan barumu dengannya.
Tapi kenapa aku hanya diam?

Aku pernah berkata padamu, walaupun hanya sepintas lalu..bahwa aku nggak suka dengan yang kamu lakukan dengannya
Tapi apa jawabmu? Kita saudara!
Aku pernah memintamu menjauhinya, walau hanya sekali.
Tapi apa jawabmu? Kita saudara!

Sebenarnya, siapa yang punya posisi lebih kuat?
Aku..sebagai orang terdekatmu yang dihubungkan dengan suatu ikatan bernama pacar.
Atau dia..sebagai seseorang yang katanya saudaramu tapi tanpa hubungan darah. Hanya sebuah tali persaudaraan yang datang dari sebuah pernikahan di luar lingkup keluarga 'dalam'mu.
Atau keduanya punya hak yang sama akan kamu? Atau justru nggak ada yang punya hak akan kamu?

Semua penyesalan itu datang terlambat.
Dan pada akhirnya hanya menyakiti aku..yang diam-diam tau tentang apa yang kamu lakukan untuknya.
Dan cuma aku yang menangis tertahan, karena aku nggak mau kalian yang jadi pemenangnya.
Cuma aku yang menangisi segala yang terjadi...
Aku menangis...
Karena kamu memperlakukan dia dengan lebih baik..
Kamu memperlakukan dia dengan sangat baik, tanpa emosi, tanpa kemarahan seperti padaku..
Kamu memperlakukan dia melebihi aku yang kamu akui sebagai pacar!

AKU BENCI KAMU!!
AKU BENCI DIA!!
AKU BENCI KALIAN!!
AKU BENCI SEGALANYA!!

Padahal kamu tau ada aku di sini..
Tapi kamu (entah sadar atau nggak) bisa berlaku manis padanya..
Kamu bisa memperlakukan dia lebih baik dari yang kamu perbuat kepadaku..
Kamu memperlakukan dia seolah dialah yang ada di posisiku..
Kamu memperlakukan dia dengan perlakuan yang bahkan padaku pun nggak pernah kamu lakukan..

Lalu...
Siapa yang harus disalahkan?
Siapa yang harus mempertanggungjawabkan semua ini?
Segalanya sudah terlanjur..

Bukannya aku nggak percaya kamu..tapi kamu sendiri yang telah mengikis rasaku
Karena aku tau seperti apa kamu..bahkan kamu pernah berkata : kucing dikasih daging, ya nggak akan nolak!
Karena aku tau seperti apa dia..dia pun pernah menduakan hatinya!
Apa aku salah dengan ketakutan yang aku punya?

Rasa percayaku padamu terkikis perlahan
Berubah menjadi setipis kulit ari
Dan aku harus memutuskan, waktu atau aku yang bertindak duluan..
Untuk menemukan segala jawaban tentang apa yang terjadi pada hubungan ini..

No comments:

Post a Comment